Home

Minggu, 04 November 2012

Aspek SDM dan Organisasi


Struktur Organisasi

Bentuk dasar organisasi diklasifikasikan dalam 3 kategori, yaitu :

1. Struktur Birokratis

Struktur birokratis ialah system manajemen yang didasarkan pada kerangka wewenang formal yang diiktisarkan dengan cermat dan dilaksanakan dengan tepat.
Menurut dimensi strukural umum, birokrasi dapat bercirikan sebagai berikut :

a.       Tingkat ketepatan spesialisasi pekerjaan yang tinggi.
b.      Pembentukan departemen berdasarkan fungsi.
c.       Pola delegasi yang formal dan tepat.
d.      Tingkat sentralisasi yang tinggi.
e.       Rentang manajemen yang sempit sebagai dampak organisasi yang luas.
f.       Posisi lini dan staf ditetapkan dengan jelas, dengan hubungan formal di antara keduanya.

Contoh : lembaga pemerintahan dan perguruan tinggi.

2. Struktur Organis

Struktur organis ialah system manajemen yang terdapat pada kerjasama dan wewenang berdasarkan pengetahuan. Struktur ini tidak seformal birokrasi sehingga lebih fleksibel. Struktur organis cenderung berdimensi structural sebagai berikut :
a.       Tingkat spesialisasi kerja rendah.
b.      Pembentukan departemen berdasarkan produk, lokasi atau konsumen.
c.       Pola delegasi bersifat umum dan informal.
d.      Tingkat desentralisasi tinggi.
e.       Rentang manajemen luas.
f.       Posisi lini dan staf tidak ditetapkan dengan tegas, dengan hubungan yang kurang formal.

Struktur organis cenderung lebih efektif ketika lingkungan perusahaan kompleks dan dinamis. Struktur ini memungkinkan perusahaan untuk memantau lingkungan dan bereaksi dengan cepat untuk berubah. Struktur ini lebih memerlukan kerjasama di antara para karyawan daripada yang berlaku dalam birokrasi. 

3. Struktur Matriks

Struktur matriks merupakan struktur organisasi terbaru dan paling kompleks. Struktur ini bercirikan system perintah berganda. Orang harus melapor kepada lebih dari seorang atasan pada waktu yang sama. Struktur matriks ialah struktur organisasi yang memadukan garis wewenang vertical dan horizontal. Struktur matriks terjadi ketika pembentukan departemen produk ditindihkan pada organisasi yang pembentukan departemennya dilakukan secara fungsional. Dalam organisasi matriks, wewenang didelegasikan baik ke bawah maupun mendatar.

Sistem Penggajian 


Ruang Lingkup Pelaksanaan Sistem Penggajian

Ruang lingkup penyusunan Sistem Gaji mencakup :
1. Penelitian Pendahuluan (Preliminary Survey) :
  • o Penelaahan Struktur Organisasi yang berlaku saat ini.
  • o Evaluasi Pekerjaan/Jabatan (diasumsikan Job Description/Uraian Jabatan dan Spesifikasi Jabatan telah dimiliki).
  • o Penelahaan berbagai jenis tugas/pekerjaan/jabatan di lapangan (on the spot).
2. Pembuatan Desain Sistem Penggjian :
  • o Penentuan Faktor-faktor dan Sub-faktor tugas/jabatan/pekerjaan.
  • o Penyusunan Skala Faktor Jabatan.
  • o Penyusunan Skala Gaji Pokok
3. Pembobotan Faktor dan Sub-faktor bersama-sama dengan Key Person (Counterpart).
4. Pembuatan Skala Gaji Pokok dengan dasar Pengalaman/Masa Kerja dan Latar Belakang Keahlian.
5. Penghitungan final Sistem Gaji/Imbalan/Kompensasi.
6. Pembuatan Laporan Akhir
7. Sosialisasi (memperkenalkan) Sistem Gaji/Imbalan/Kompensasi kepada Karyawan bersama-sama Key Person masing-masing Unit Kerja.

Sistem Recuitment

Rekrutmen merupakan komunikasi dua arah. Para pelamar menghendaki informasi yang akurat mengenai seperti apa rasanya bekerja di dalam sebuah organisasi. Sedangkan organisasi sangat menginginkan informasi yang akurat tentang pelamar tersebut jika kelak mereka menjadi karyawan.


Proses Recuitment

Adapun dalam proses rekrutmen meliputi beberapa poin penting, yaitu sebagai berikut:

  • Penyusunan strategi untuk merekrut
  • Pencarian pelamar-pelamar kerja
  • Penyaringan atau penyisihan pelamar-pelamar kerja yang tidak cocok
  • Pembuatan kumpulan pelamar

Sumber Recuirtment

Sumber-sumber rekrutmen adalah pelamar langsung, lamaran tertulis, lamaran
berdasarkan informasi, orang lain, jalur iklan, perusahaan penempatan tenaga kerja,
perusahaan pencari tenaga kerja profesional, lembaga pendidikan, organisasi profesi,
serikat pekerja, dan melalui balai latihan kerja milik pemerintah.

Prosedur Pendirian Usaha


Bentuk-bentuk Badan Usaha

oPerusahaan Perseorangan adalah bisnis yang dimiliki oleh seorang Pemilik.
Keuntungan Perusahaan Perseorangan :

  • Semua laba hanya untuk pengusaha
  • Pengendalian seutuhnya
  • Organisasi sederhana
  • Pajak rendah
Kerugian Perusahaan Perseorangan :

  • Bertanggung jawab atas semua kerugian
  • Dana terbatas
  • Ketrampilan terbatas
  • Tanggung jawab tidak terbatas

o Perusahaan Kemitraan/Partnership adalah suatu perusahaan yang didirikan oleh satu atau beberapa orang secara tanggung menanggung, bertanggung jawab untuk seluruhnya atau bertanggung jawab secara solider, dengan satu orang atau lebih sebagai pelepas uang (geldschieter).
Keuntungan :

  • Dana tambahan
  • Kerugian ditanggung bersama
  • Lebih ada spesialisasi
Kerugian :

  • Berbagi pengendalian
  • Tanggung jawab tidak terbatas
  • Berbagi laba

o Korporasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakanekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.
Keuntungan :

  • Tanggung jawab terbatas
  • Akses terhadap modal
  • Transfer kepemilikan

Kerugian :

  • Biaya keorganisasian tinggi
  • Transparansi publik
  • Masalah keagenan
  • Pajak tinggi

Prosedur dan legalitas pendirian usaha.

Mengapa Mendirikan Badan Usaha ?

  1. Untuk Hidup
  2. Bebas dan tidak terikat
  3. Dorongan Sosial
  4. Mendapat Kekuasaan
  5. Melanjutkan Usaha Orang Tua

Faktor-faktor yang Harus Dihadapi Dalam Pendirian Badan Usaha

  1. Barang dan Jasa yang akan dijual
  2. Pemasaran barang dan jasa
  3. Penentuan harga
  4. Pembelian
  5. Kebutuhan Tenaga Kerja
  6. Organisasi intern
  7. Pembelanjaan
  8. Jenis badan usaha yang akan dipilih, dll

Badan Hukum Sebuah Perusahaan

  • Sebuah Usaha yang dilindungi oleh hukum dan perundang-undangan yang berlaku pada suatu Negara
  • Memiliki hak dan kewajiban kepada Negara Proses Pendirian Badan Usaha
  • Mengadakan rapat umum pemegang saham
  • Dibuatkan akte notaris (nama-nama pendiri, komisaris, direksi, bidang usaha, tujuan perusahaan didirikan)
  • Didaftarkan di pengadilan negeri (dokumen : izin domisili, surat tanda daftar perusahaan (TDP), NPWP,    bukti diri (identitas pribadi) pendiri)
  • Diberitahukan dalam lembaran negara (legalitas dari Kementerian Kehakiman)